Menggunakan arsitek sering jadi pilihan untuk membangun atau merenovasi rumah dengan gaya kekinian. Tanpa arsitek, desain rumah yang dibangun oleh tukang akan sulit sesuai harapan. Maka dari itu banyak pengalaman menggunakan jasa arsitek yang saat ini dibagikan di internet.
Beragam masyarakat menuliskan opini atau tanggapan mereka dengan beragam. Ada yang memberi ulasan negatif atau positif. Namun Anda harus lebih bijak menanggapi ulasan mereka. Jangan ambil dari satu testimoni saja. Lebih baik kumpulkan beberapa opini dari para pengguna jasa arsitek mereka.
Pengalaman Menggunakan Jasa Arsitek dan Cara Mengenalinya
Banyak arsitek yang saat ini menawarkan jasa mereka di media sosial. Tarifnya pun beragam. Mulai murah, menengah, hingga mahal. Pada dasarnya, harga tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas. Tidak sedikit arsitek yang bertarif murah namun hasilnya memuaskan, begitu juga sebaliknya.
1. Kenali Latar Belakang Sang Arsitek
Setiap arsitek profesional selalu memiliki portofolio atau rangkuman karya mereka. Meskipun baru lulus dari perkuliahan, sang arsitek pasti memiliki karya yang pernah dia buat saat masih di bangku kuliah. Jangan segan menanyakan hal ini agar karya sang arsitek berbanding lurus dengan keinginan.
Mendesain rumah tidak mudah seperti yang dibayangkan. Seseorang butuh kuliah selama empat tahun untuk mendapat gelar sarjana arsitek atau desain interior. Ilmu perkuliahan itulah yang diterapkan untuk mendesain rumah-rumah modern dan estetis di pandan mata.
Setiap arsitek biasanya memiliki ciri khas mereka tersendiri. Setiap karya mereka selalu bagus dan memukau. Namun tidak semua karya itu akan cocok dengan keinginan Anda. Meskipun menggunakan jasa arsitek yang sama, biasanya satu sama lain memiliki cerita atau penilaian yang berbeda.
2. Survey Biaya Jasa Arsitek
Pilih biaya jasa arsitek yang menurut Anda masuk akal. Tentu harga yang Anda bayar harus sesuai dengan hasil yang mereka hasilkan. Tanyakan juga apakah biaya termasuk ongkos jika dibutuhkan revisi. Pastikan juga apakah ada biaya tambahan jika sewaktu-waktu ada perubahan desain.
Standar biaya jasa arsitek sebenarnya sudah ditentukan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Untuk bangunan rumah tinggal, tarif yang ditetapkan IAI adalah 7 persen dari total nilai proyek. Namun tidak semua arsitek mengikuti aturan hitung ini. Beberapa lagi memiliki cara hitung mereka sendiri.
Beberapa arsitek menerapkan biaya jasa dengan hitungan per meter persegi. Hal ini sah-sah saja dilakukan bagi mereka yang menginginkan renovasi dengan bangunan yang luas. Setiap arsitek memiliki acuan hitung mereka sendiri berdasarkan pengalamannya masing-masing.
3. Pastikan Estimasi Waktu dan Desain Gambar Tepat
Pengalaman menggunakan jasa arsitek yang selama ini banyak diulas adalah kekecewaan atau kekesalan. Mereka biasanya meluapkan kekecewaan terkait lambatnya sang arsitek atau tidak sesuai kesepakatan dalam menggambar dan menghitung estimasi anggaran yang dibutuhkan.
Ketepatan waktu ini tergantung dari kualitas dan pengalaman sang arsitek. Kompetensi sang arsitek ini bisa Anda dapatkan dari cerita para konsumen yang sebelumnya pernah menggunakan jasa dia. Atau bisa dari ulasan di media sosial seputar reputasi sang arsitek jika sudah ada.
Seberapa waktu normal dalam mendesain sebuah bangunan? Tergantung berapa luas dan berapa banyak permintaan Anda terhadap gambar bangunan yang Anda inginkan. Untuk bangunan tempat tinggal standar, satu arsitek biasanya mampu menyelesaikan dalam satu atau dua pekan.
4. Konsultasikan Gambar dan Anggaran
Semua arsitek modern harus mampu mendefinisikan gambar dalam bentuk dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Berbeda dengan arsitek zaman dulu yang harus menggambar manual, arsitek zaman sekarang menggambar dengan bantal komputer. Sehingga bisa memproduksi beragam gambar.
Setelah mendapat gambar, jangan segan untuk konsultasi anggaran. Rencana anggaran biaya ini akan menjadi modal penting Anda dalam membangun atau merenovasi sebuah rumah. Serta tanyakan juga material apa saja yang digunakan. Pengawasan harus intens Anda lakukan tiap pekannya.
Setelah bangunan dibangun, Anda jangan terlalu percaya seratus persen pada jasa arsitek. Anda harus rutin memantau untuk tahu progres pembangunan. Pengalaman menggunakan jasa arsitek pertama Anda harus berkesan dan memuaskan. Jangan sampai terjadi hal sebaliknya yang mengecewakan.
5. Minta Garansi Ketidaksesuaian
Arsitek profesional selalu memberikan garansi jika sewaktu-waktu ada ketidaksesuaian pekerjaan. Seperti genteng dan pipa bocor. Kerusakan paling sering lainnya adalah tembok retak dan kesalahan teknis lainnya. Ini yang harus Anda tanyakan garansinya hingga berapa bulan.
Arsitek umumnya garansi kerusakan selama 3 sampai 6 bulan pertama. Tidak sedikit arsitek yang hanya menggaransi satu bulan. Hal ini patut Anda pertimbangkan. Risiko kesalahan akan membuat Anda rugi karena harus membongkar bangunan yang sudah jadi dan berbiaya besar.
Menyikapi banyaknya ulasan buruk tentang pengalaman menggunakan jasa arsitek, Anda harus lebih bijak dan hati-hati. Pilih yang sudah terbukti profesional dan kualitasnya. Sebab, kesalahan memilih arsitek hanya akan membuat Anda rugi. Sebab, renovasi rumah membutuhkan biaya yang sangat besar.